Kamis, 17 Juni 2010

Flow Floor Director


Pukul 14.30 wib ditelepon sama Talent Scout yang mendunia. "Bro, ini talent gue gimana? kapan make up? udah di breakdown belum? blockingnya udah tau?dst.."tanyanya bertubi-tubi. buset emang tuh mulut talent scout ngalah-ngalahin radio butut nenek gue yang tinggal menunggu pensiun. Sebenarnya sih masih pengen santai-santai sambil ngerokok di pujasera. Tapi talent scout sama talentnya udah ngomel-ngomel nunggu di depan studio.

Rupanya bener sampai studio diomelin sama talent scout, tapi itu bagian dari pekerjaan kok (diomelin talent scout wakakakakakakakkaka). Talentnya ada dua bagian nih, satunya host+guest dan yang satunya audience(kalo audience yang ini pasti ikut nampang di tivi).. untung di ruang make up udah ada tukang make upnya, jadi ga perlu lama-lama lagi talentnya nunggu. Sambil di make up talentnya di brief sesuai rundown yang udah dibuat produser. Biasa, produsernya sibuk nge-brief yang laen.. setelah briefing host+guest baru deh audiencenya juga di brief.. nah kalo ini yang agak susah, soalnya banyak manusia yang di brief dengan macem-macem karakter. Mesti ngotot, yaaah paling ngga mereka ngerti apa yang bakal mereka lakukan pas on-air nanti.

Setelah selesai birefing talent baru deh sibuk kayak setrikaan di studio. Mulai dari cek audio( biasanya audioman pada bawa usb trus nge-play lagu idealis mereka "Dangdut..hihihihihi.."), mic, kabelnya, wireless, clip on, mixer, audio foldback(monitor), sound check, dll. Setelah itu baru ke Lighting desk, mulai cek dari power, angel, ketinggian, fokus, trus intensitas lampu di dimmer desk(pastinya dibantuin sama mas lighting..). Nah ini yang juga asik, set kamera, dari blocking, white balance, black balance, dll (nah kalo kameramen tergantung hari apa, biasanya kameramennya galak hihihihihi...).

Udah cek segala macam alat , baru deh kita GR (General Rehearsel) alias gladi resik. nah kalo udah gini semua pasti jadi autis, sibuk sama dunia masing-masing kecuali produser, tim kreatif, dan eksekutif produsernya. hehehehe...

Pukul 15.45 GR harus selesai karena FD punya tugas lain yaitu clear area studio. Studio harus steril dari orang yang tidak berkepentingan karena biasanya yang tidak berkepentingan bisa meng-intervensi, membuat drop talent, bahkan menggangu proses produksi. kita hanya punya waktu 15 menit untuk clear area dan standbye di studio.

Nah kalo gini biasanya Produser dan Program Directornya (PD) udah di studio ngecek kesiapan dan kematangan studio buat on-air. berapa saat kemudian dua sejoli tadi (PD dan produser) pergi ke ruang Sub-Control. Semua serba cepat dan pasti dapet sumpah serapah dari pak PD yang galaknya minta ampun...



Ini lanjutan yang kemaren...

Setelah persiapan studio sudah matang baru konfirmasi ke subcontrol via Intercom. Biasanya pak PD sudah ngomel-ngomel di intercom walaupun studio sudah siap 10 menit yang lalu.

Ini dia waktu yang mendebarkan, waktu countdown untuk studio mulai dihitung mundur.mulai dari satu menit menuju on-air, 30 detik menuju on-air, 10 detik menuju on-air dan mulai countdown... rasanya seperti demam panggung (maklum, belum lama jadi FD). 10 detik sepertinya waktu yang lama. Tapi ketika countdown berakhir dan FD memberikan aba-aba Mulai atau Action kepada talent, muncul ketegangan baru yaitu mengarahkan talent mulai dari blocking posisinya, tatapan mata ke kamera, improvisasi talent, flow produksi sesuai rundown, bahkan sampai melihat detail make up talent yang kadang-kadang mulai berubah.

Floor Director hanya menerima Instruksi dari Program Director (PD). Apabila ada sesuatu yang insidentil atau tiba-tiba Floor director harus memberikan informasi kepada Program director agar beliau bisa memberikan keputusan yang cepat dan tepat. Belum lagi kalo PD nya galak.. waduh.. bisa budek telinga kiri kita gara-gara dia beliau ngamuk di intercom.. tapi it's okay.. demi lancarnya acara yang merupakan suatu karya bagi seorang Floor Director.

Ketika commercial break bukan berarti break bagi seorang floor director. ketika break Floor director justru kembali beraksi dengan briefingnya, mengingatkan blocking talent, briefing rundown untuk segment berikutnya, dan kritik pada segment sebelumnya.

Program acara terus berjalan dengan segment-segmentnya sampai segment terakhir dan akhirnya closing. ketika FD sudah melihat Credit Title sudah Roll barulah lega rasanya.. acara sudah berakhir.. tinggal tunggu nanti Evalusai bersama tim produksi...





mungkin sampai disini dulu ceritanya... kalau ada yang kurang ataupun salah mohon di kritik... paling tidak gue tau bagaimana menjadi seorang FLOOR DIRECTOR yang baik dan benar..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar